Sebenarnya ke Raudhoh tidak perlu tips, jika para jamaah menjalankannya biasa saja, tertib, santai, penuh hikmat dan dzikir, Insya Allah semua berlangsung lancar dan aman.Tetapi pada kenyataannya sebagian besar para jamaah haji selalu terburu-buru, berdesak-desakan, teriak-teriak.
Melihat situasi tersebut, selama belum tercipta suasana yang aman dan nyaman, selama para jamaah haji belum mau diatur oleh Askar, selama masih berebutan untuk pergi ke Raudhoh, agar kita dapat selamat dan berhasil di Raudhoh mau tidak mau harus mempunyai tips sendiri.

Tempat antri/menunggu jamaah menuju Raudhoh ada 3 tempat, yaitu:

  1. Sebelum pintu pembatas sholat antara ikhwan dan akhwat dibuka.
  2. Sebelum masuk ke teras Raudhoh (dibawah payung besar yang bisa dibuka dan ditutup di masjid Nabawi).
  3. Di teras raudhoh (langsung masuk ke raudhoh).

Berikut beberapa tips yang dapat dijadikan referensi :

  1. Masuk melalui pintu 25/pintu 29.
  2. Sudah berada di sana jam setengah 7 pagi. Jadi masih bisa sarapan ala kadarnya dulu. Santai saja. Tidak perlu dari pagi (subuh) sudah menunggu di sana. Tidak sholat subuh di pintu ini pun, tidak mengapa. Nanti jika sudah setengah 7, baru menuju pintu 25/29 pun tidak masalah.
  3. Fokus utama kita ke Raudhoh adalah untuk ibadah, untuk sholat dan berdoa. Maka berdoalah agar semuanya dimudahkan dan dilancarkan.
  4. Tertib. Di sana terdapat jadwal masuk ke Raudhoh. Ikuti saja dengan tenang.
  5. Taat. Benar-benar mendengarkan dan mengikuti seluruh perintah para Askar. Askar sudah membagi-bagi tempat untuk setiap Negara. Untuk tahun 2006, kemarin sudah dibagi Asia, Turki dan yang berbadan lebih besar dari Asia lainnya. Masing-masing ada pintunya. Ta’ati saja aturan ini, tidak perlu ingin masuk lebih cepat. Karena semua pasti kebagian.
  6. Kalau bisa masuk pada barisan sesuai negaranya, pasti bisa masuk. Kalau tidak bisa, sudah penuh, ya tidak mengapa. Tunggu aja di barisan paling belakang sesuai negaranya. Tidak perlu harus di depan dan tidak usah khawatir/gusar karena duduk di paling belakang(di luar barisan malah). Saya malah senang sekali tidak masuk barisan dan duduk nyaman di paling belakang, sambil menyandar ke tiang, dimana bisa dimanfaatkan waktu untuk sarapan (mengganjel perut ala kadarnya), baca Qur’an, atau tidur sejenak sambil duduk. Menunggu dengan duduk sesantai-santainya, tidak perlu harus duduk bersama kumpulan jamaah yang sedang antri masuk Raudhoh. Pengalaman saya, jika masuk barisan malah sampai ada yang pingsan (terutama yang tua), karena penuh sesak berdesakan, kekurangan oksigen, duduk pun harus saling tindih/terjepit.
  7. Tidak perlu harus selalu bergandengan tangan dengan teman. Hal ini akan merugikan diri sendiri. Yang penting janjian dengan teman di luar raudhoh, jika memang mau barengan lagi.
  8. Ketika ada salah satu pintu menuju Raudhoh dibuka (baru pintu perbatasan antara tempat sholat ikhwan dan akhwat) tidak perlu menjadi cemas. Tetaplah duduk dengan tenang, karena jatah pintu kita pasti dibuka juga.
  9. Tenang. Dengarkanlah dengan seksama bila ada ceramah/pengumuman bahasa melayu. Insya Allah berguna.
  10. Siapkan doa-doa yang akan kita panjatkan.
  11. Berjalan/bergerak/bergeser santai tidak perlu berlarian seperti yang lain.
  12. Tak henti berdzikir, khusyu’kan hati hanya beribadah kepada Allah.
  13. Ketika menuju ke Raudhoh pun (tempat tunggu kedua), tidak perlu berlarian. Santai saja, duduk paling belakang pun tidak masalah.

Selamat Mencoba!.